Nusavoxmedia.id – Kepastian karier Jadon Sancho akhirnya menemukan jalan keluar. Winger berusia 25 tahun itu diumumkan sebagai pemain anyar Aston Villa dengan status pinjaman dari Manchester United pada penutupan bursa transfer musim panas. Bagi Sancho, kesempatan di Villa Park menjadi ruang baru untuk menghidupkan kembali performanya yang sempat meredup.
Kepindahan ini sempat dihantui banyak drama. Chelsea dan Borussia Dortmund sebelumnya sudah memberi Sancho kesempatan dengan status pinjaman, tetapi masa-masa tersebut belum benar-benar mengangkat kembali kariernya.
Bahkan ketika dipinjam ke Stamford Bridge, klausul pembelian permanen sudah tersedia, namun The Blues memilih mengembalikannya ke Old Trafford. Situasi itu membuat Sancho semakin tersisih dari rencana pelatih Ruben Amorim.
Baca Juga: Nicolas Jackson Resmi Gabung Bayern Munchen Usai Drama Transfer dari Chelsea
Manchester United sejatinya merekrutnya dengan nilai fantastis 73 juta poundsterling dari Dortmund pada 2021. Sayangnya, ekspektasi tinggi tersebut tidak sejalan dengan performa. Sancho hanya mencatat 12 gol dari 83 laga, dan kontraknya yang berakhir 2026 semakin menekan United agar segera mengambil keputusan. “Kami pastikan sudah ada kesepakatan, Sancho akan menghabiskan musim ini di Aston Villa,” kata jurnalis transfer Fabrizio Romano dalam unggahannya di X.
Di balik transfer ini, terselip kisah menarik. United sempat mendorong skema barter dengan kiper Aston Villa, Emiliano Martinez. Namun keinginan pribadi Sancho membuat rencana itu kandas. Pada akhirnya, negosiasi berakhir dengan kesepakatan pinjaman murni. Aston Villa setuju menanggung 80% gajinya, sementara 20% sisanya tetap dibayar Man United.
Bagi Villa, tambahan amunisi di sektor sayap menjadi penting untuk mendukung kiprah mereka musim ini. Klub asuhan Unai Emery bahkan baru saja mengamankan Victor Lindelof di hari terakhir jendela transfer. Dukungan manajemen jelas memberi keyakinan bahwa Sancho bisa menjadi solusi kreativitas serangan di Premier League.
Sancho sendiri menyatakan optimismenya dengan tantangan baru di bawah arahan Emery. Baginya, keputusan pindah ke Villa bukan sekadar menyelamatkan karier, tetapi juga kesempatan membuktikan diri masih layak bersaing di level tertinggi.

