Nusavoxmedia.id – Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan tokoh-tokoh lintas agama dan bangsa dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB) berlangsung sekitar tiga jam di Istana Kepresidenan, Kamis (11/9/2025) sore. Sejumlah isu hangat dibahas, mulai dari kerusuhan akhir Agustus hingga rencana reformasi kepolisian.
Dalam dialog itu, aspirasi utama GNB adalah mendesak dibentuknya tim investigasi independen. Tim tersebut dipandang penting untuk mengusut kericuhan yang pecah pada 25 dan 28–30 Agustus 2025 di Jakarta serta beberapa kota lainnya. “Tujuannya agar semua tudingan dan saling menyalahkan bisa diklarifikasi lewat penyelidikan yang transparan,” ujar salah satu tokoh GNB usai pertemuan.
Selain soal investigasi, GNB juga menyoroti penahanan ribuan demonstran, termasuk mahasiswa dan pelajar. Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menilai penahanan itu dapat merusak masa depan generasi muda.
Ia menegaskan bahwa aksi unjuk rasa damai adalah hak konstitusional warga negara. “Anak-anak kita tidak semestinya berada dalam tahanan. Mereka seharusnya bisa tetap belajar dan melanjutkan pendidikan,” ucapnya, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Baca Juga: Prabowo Targetkan 500 Sekolah Rakyat dalam 5 Tahun untuk Anak dari Keluarga Miskin
Presiden Prabowo menanggapi aspirasi tersebut dengan menyatakan kesiapannya menindaklanjuti. Budiman Sudjatmiko, yang turut mendampingi, mengungkapkan bahwa kepala negara merespons positif permintaan pembebasan aktivis. “Pak Presiden menyampaikan akan memproses hal itu,” kata Budiman.
Dalam kesempatan yang sama, isu reformasi Polri juga mengemuka. Pendeta Gomar Gultom menyebut Presiden menyetujui gagasan pembentukan komisi khusus untuk menata ulang kepolisian. Ia menambahkan bahwa konsep reformasi tersebut sebenarnya sudah dirancang oleh Prabowo sebelumnya. “Apa yang kami sampaikan sejalan dengan visi Presiden. Jadi aspirasi masyarakat ini nyambung dengan agenda beliau,” tutur Gultom.
Tokoh-tokoh besar yang hadir dalam forum itu antara lain Quraish Shihab, Franz Magnis-Suseno, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, KH Mustofa Bisri, Kardinal Ignatius Suharyo, Alissa Wahid, Karlina Supelli, hingga aktor senior Slamet Rahardjo. Quraish menilai pertemuan tersebut produktif karena aspirasi yang disampaikan diterima dengan baik oleh Presiden.
Pada akhirnya, meski teknis dan format pelaksanaan reformasi maupun investigasi belum dijelaskan detail, GNB berharap langkah nyata dari Presiden segera terlihat. Harapan mereka sederhana yaitu keadilan ditegakkan, hak rakyat dihormati, dan demokrasi berjalan sesuai konstitusi.

