Nusavoxmedia.id – Ribuan peserta dari 22 negara memenuhi Bumi Perkemahan Cibubur pada Selasa (9/9/2025) malam. Suasana meriah itu menandai pembukaan World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025, sekaligus peringatan satu abad Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor. Ketua MPR RI Ahmad Muzani, yang memimpin jalannya pembukaan, mengajak seluruh hadirin melafalkan basmalah sebagai tanda resmi dimulainya kegiatan.
Kemeriahan acara juga ditandai dengan dentuman tambur yang dipukul serentak oleh sejumlah tokoh. Di antaranya Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan, Ketua Kwarnas Budi Waseso, pimpinan Gontor KH Hasan Abdullah Sahal, serta Sekjen Pramuka Muslim Dunia Zuhair Hussein. Perwakilan Organisasi Konferensi Islam (OKI) pun turut hadir, memberi bobot internasional pada perhelatan ini.
Muzani dalam sambutannya menekankan bahwa pertemuan ribuan pramuka muslim ini bukan sekadar ajang perkemahan, melainkan wadah mempererat persaudaraan. “Persatuan tidak hanya lahir karena kita sebangsa atau seiman. Ada banyak hal yang mempersatukan kita, dan Gontor adalah salah satunya,” ucapnya.
Baca Juga: PM Nepal Mengundurkan Diri Usai Gelombang Protes Gen Z Anti-Korupsi
Ia mengingatkan bahwa setiap generasi memiliki tantangan, dan setiap tantangan selalu menuntut solusi dari orang-orang di masanya.
Di tengah sorak-sorai peserta, Muzani menyampaikan rasa kagum atas skala penyelenggaraan. Menurutnya, pembukaan jambore kali ini bahkan tak kalah dengan perhelatan olahraga nasional.
Baginya, hal tersebut menjadi pencapaian besar dunia pesantren, khususnya Gontor yang telah menapaki seratus tahun perjalanan. “Dari sebuah desa kecil di Ponorogo, Gontor kini tumbuh menjadi pusat ilmu dan peradaban,” katanya.
Kegiatan jambore yang menghadirkan lebih dari 15.000 peserta dari 28 kwartir daerah se-Indonesia ini diharapkan tidak hanya melahirkan kebersamaan, tetapi juga menjadi ajang pembentukan karakter. Muzani menekankan, perkemahan harus dijadikan ruang belajar kepemimpinan bagi generasi muda.
“Kita semua harus menjadi orang yang kelak memberi solusi di zamannya. Karena itu, belajar jangan pernah berhenti,” tambahnya.
Dengan pembukaan yang penuh simbol dan semangat kebersamaan, WMSJ 2025 diyakini akan menjadi momentum penting bagi pramuka muslim sedunia. “Mudah-mudahan jambore ini membawa manfaat, bukan hanya bagi peserta, tapi juga bagi masa depan bangsa dan dunia,” pungkas Muzani.

