Nusavoxmedia.id – Timnas Indonesia U-23 berhasil melaju ke semifinal Piala AFF U-23 2025 setelah bermain imbang melawan Malaysia U-23 dengan skor 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Senin malam (21/7/2025). Meskipun mampu mendominasi permainan, Garuda Muda kesulitan dalam menyelesaikan peluang menjadi gol. Timnas berhasil melaju ke semifinal dengan status juara grup dengan total 7 poin.
Pertandingan Indonesia U-23 vs Malaysia U-23 berlangsung sengit. Malaysia menerapkan taktik pertahanan yang disiplin dan efektif. Di sisi lain, Timnas Indonesia U-23 mendominasi penguasaan bola dengan 68%, mereka hanya mampu menghasilkan 3 tembakan tepat sasaran dari total 11 percobaan, mengutip dari Flashscore. Di sisi lain, Malaysia justru lebih efisien dalam menyerang, meskipun hanya satu dari 10 tembakan mereka yang tepat sasaran.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengakui bahwa penyelesaian akhir menjadi tugas yang utama. Ia menyoroti performa dua penyerang utama, Jens Raven dan Hokky Caraka, yang kembali gagal mencetak gol. “Mereka harus membuktikan kualitas di semifinal dan final. Kita butuh pemain yang bisa mengisi posisi Ole Romeny di tim senior,” tegas Erick.
Ia juga menegaskan pada laga semifinal nanti, Raven dan Hokky harus mampu tampil lebih tenang dan efektif di depan gawang. Apalagi, keduanya belum juga mencetak gol sejak pertandingan pertama. Raven sempat mencetak 6 gol saat melawan Brunei, tapi gagal mencetak gol di dua laga terakhir. Sementara Hokky belum membuka kran golnya sama sekali.
Dengan kebutuhan tim senior akan pengganti Ole Romeny yang cedera, babak semifinal dan final Piala AFF U-23 2025 menjadi ujian sesungguhnya bagi dua striker muda tersebut. “Melawan Brunei mereka bisa cetak gol. Tapi ujian sebenarnya ya di pertandingan besar seperti semifinal nanti,” tambah Erick.
Terakhir, Timnas Indonesia U-23 menunjukkan potensi dari sisi taktik dan penguasaan bola, namun lini depan masih jadi titik lemah. Laga semifinal akan menjadi panggung pembuktian, bukan hanya untuk lolos ke final, tapi juga membuka peluang promosi ke level senior. Garuda Muda kini harus membuktikan bahwa dominasi di lapangan bisa dikonversi menjadi kemenangan nyata.

