Stella Christie, Denny JA, dan M Qodari Jadi Komisaris Pertamina Hulu Energi

Nusavoxmedia.id – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding upstream PT Pertamina (Persero), mengalami perombakan besar dalam jajaran komisarisnya. Wamen Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny Januar Ali (Denny JA), dan Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari ditunjuk sebagai komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 8 Juli 2025. Penunjukan tokoh-tokoh dari latar non-migas ini memicu sorotan publik terkait arah strategis BUMN migas.

Perombakan Komisaris Pertamnia Hulu Energi

RUPS 8 Juli 2025 mengukuhkan Denny JA sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen, sementara Stella Christie dan Muhammad Qodari menjadi komisaris. Komisaris lainnya meliputi Iggi Haruman Achsien (Komisaris Independen),

Penunjukan komisaris baru PHE diumumkan melalui RUPS yang juga merombak direksi dan komisaris di tiga subholding lain. Ketiganya adalah PT Pertamina International Shipping (PIS), PT Pertamina Patra Niaga (PPN), dan PT Pertamina Gas. Denny JA menempati posisi Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen, sementara Stella Christie dan Muhammad Qodari menjadi komisaris. Komisaris lainnya meliputi Iggi Haruman Achsien (Komisaris Independen),

Nanang Untung, Andika Pandu Puragabaya, Wahyu Setyawan, dan Nepos M.T. Pakpahan. Sekretaris Perusahaan PHE, Hermansyah Y Nasroen, menegaskan kepatuhan terhadap keputusan pemegang saham. “Susunan baru ini diharapkan membawa perubahan positif,” ujarnya.

Perombakan ini menggantikan enam komisaris sebelumnya, termasuk Paiman Raharjo, yang mengonfirmasi penggantian tersebut. “Enam komisaris diganti semua,” ujar Paiman kepada media.

Profil Komisaris Baru

Stella Christie yaitu akademisi lulusan Harvard dan Northwestern University, dikenal sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Kehadirannya di PHE menandakan peran ilmu pengetahuan dalam pengelolaan energi. Denny JA, pendiri LSI, adalah konsultan politik ternama dengan pengalaman di bidang komunikasi dan analisis data. Sementara itu, Muhammad Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer, memiliki latar belakang sebagai pengamat politik yang kerap menganalisis isu nasional.

Penunjukan tokoh-tokoh ini menarik perhatian karena latar belakang mereka di luar sektor migas. “Kehadiran figur nonteknokrat di posisi strategis BUMN memicu pertanyaan soal kompetensi,” mengutip dari Gelora.co.

Kinerja Pertamina Hulu Energi

PHE mencatat produksi migas 1,043 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) pada kuartal I 2025, naik 8% dalam 10 tahun. Perusahaan mendukung Program Strategis Nasional (PSN) dengan potensi investasi Rp494 triliun. Namun, regulasi perizinan hulu migas yang kompleks tetap menjadi tantangan. Dengan komisaris baru, PHE diharapkan memperkuat strategi bisnis dan keberlanjutan.

PHE mencatat kinerja positif dengan produksi migas 1,043 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) pada kuartal I 2025, naik 8% dalam 10 tahun terakhir. Perusahaan mendukung Program Strategis Nasional (PSN) dengan potensi investasi Rp494 triliun. Namun, regulasi perizinan hulu migas yang kompleks tetap menjadi perhatian.

Perombakan ini mencerminkan upaya Pertamina menyeimbangkan kepemimpinan teknokrat dan nonteknokrat. Meski menuai sorotan, kehadiran Stella, Denny JA, dan Qodari menunjukkan pendekatan baru dalam pengelolaan BUMN strategis. Di sisi lain dengan latar belakang akademik, Stella Christie mungkin dapat mendorong inovasi teknologi, sementara Denny JA dan Qodari bisa memperkuat komunikasi kebijakan.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kunjungi Media Sosial Kami

440PengikutMengikuti
2,430PelangganBerlangganan

Latest Articles