Nusavoxmedia.id – Dr. Risman Pasaribu selaku pengamat politik lingkungan dan Wakil Ketua Umum Laskar Anti Korupsi Indonesia, mendesak Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto untuk segera memberantas korupsi.
“Kabinet harus bersih. Jika lapnya kotor, bagaimana membersihkan meja?” ujarnya, menganalogikan pentingnya integritas di lingkaran pemerintahan. Bersama rakyat, Ia mendukung penuh Prabowo untuk menuntaskan korupsi agar Indonesia Emas 2045 tercapai.
Dr. Risman menyoroti kasus korupsi di berbagai sektor, termasuk Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains,dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Pertamina, hingga Kementerian Agama.
“Wajar-wajar saja dekat dengan agama, tetapi tetap mengambil uang rakyat,” katanya dengan nada kritis. Menurutnya, korupsi yang “mendarah daging” telah merugikan negara dan memperparah penderitaan rakyat.
Desakan Reformasi UU Anti-Korupsi
Untuk memberantas korupsi, Dr. Risman mengusulkan penguatan UU Anti-Korupsi dengan hukuman maksimal, termasuk hukuman mati seperti di China.
“Lihat saja China, hukuman mati membuat koruptor jera, dan negaranya menjadi maju. Indonesia harus belajar,” tegasnya. Ia menekankan bahwa pembersihan harus menyeluruh, dari menteri hingga aparatur eselon bawah, tanpa terkecuali.
Dr. Risman juga mengkritik lemahnya pengawasan oleh KPK, BPK, dan aparat penegak hukum. “Tidak ada yang kebal hukum. Dari menteri hingga eselon terendah, semua harus diperiksa,” ujarnya. Ia berharap Presiden Prabowo, dengan pengalaman dan visi kuat, mampu memimpin reformasi sistemik.
Dr. Risman Pasaribu mendorong Kabinet Merah Putih menjadi teladan dalam pemberantasan korupsi. Dengan dukungan rakyat, ia optimistis Prabowo dapat membawa Indonesia menuju pemerintahan yang bersih dan makmur. Reformasi UU Anti-Korupsi yang tegas menjadi kunci untuk mencapai visi ini. Mari bersama kawal langkah menuju Indonesia bebas korupsi.

