Nusavoxmedia.id – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengakhiri kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi pada Kamis (3/7/2025). Ia membawa komitmen investasi senilai USD27 miliar atau sekitar Rp437 triliun. Dalam pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), di Istana Al-Salam, Jeddah. Kedua pemimpin sepakat memperkuat kemitraan strategis di bidang ekonomi, investasi, dan energi, menandai langkah besar menuju transformasi ekonomi kedua negara.
Kemitraan Ekonomi dengan Arab Saudi
Kunjungan yang berlangsung sejak 1 Juli 2025 ini, menjadi kunjungan pertama Prabowo ke Arab Saudi sejak dilantik sebagai presiden pada Oktober 2024. Dalam 5 tahun terakhir, nilai perdagangan Indonesia-Arab Saudi mencapai USD31,5 miliar (sekitar Rp510 triliun). Hal ini menjadikan Arab Saudi sebagai mitra dagang utama Indonesia di kawasan Timur Tengah. Keduanya menyoroti peluang besar dari Visi Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045 untuk mempercepat kerja sama lintas sektor.
“Kami sepakat untuk meningkatkan kerja sama di sektor prioritas. Selain itu mendukung kemitraan sektor swasta, dan memanfaatkan peluang dari visi bersama kedua negara,” ujar Presiden Prabowo.
Investasi Rp437 Triliun
Salah satu hasil utama kunjungan ini adalah penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) antar pelaku usaha. Total nilai investasi mencapai USD27 miliar. Kesepakatan ini mencakup sektor energi bersih, petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara dan ACWA Power yaitu perusahaan desalinasi air dan hidrogen hijau terbesar di dunia, menandatangani MoU senilai USD10 miliar (Rp162 triliun) untuk proyek energi terbarukan, turbin gas, dan hidrogen hijau.
“Kerja sama ini mencerminkan komitmen kami untuk mendukung transisi energi nasional menuju ekonomi rendah karbon,” kata CEO PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri. Indonesia dan Arab Saudi juga sepakat mengembangkan proyek kilang, efisiensi energi, teknologi hidrogen bersih, dan kecerdasan buatan untuk energi berkelanjutan, sekaligus mendorong transfer teknologi dan riset kolaboratif.
Di sektor mineral, kedua negara akan berbagi pengalaman dalam geologi, eksplorasi tambang, dan penerapan teknologi modern. Untuk mendukung investasi, Indonesia dan Arab Saudi akan membentuk peta jalan bersama. Tujuannya untuk menciptakan lingkungan investasi yang kondusif dan mengatasi hambatan regulasi.
Memperluas Kerja Sama Lintas Sektor
Selain energi, Prabowo dan MBS menyepakati peningkatan kerja sama di sektor kesehatan. Hal ini termasuk layanan kesehatan haji dan umrah, serta investasi di bidang farmasi, vaksin, dan teknologi kesehatan. Kemitraan juga diperluas ke sektor ekonomi digital, ketenagakerjaan, pariwisata, pendidikan, pertanian, dan konektivitas penerbangan.
Peluncuran Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT) Indonesia-Arab Saudi menjadi peristiwa penting. DKT, yang dikoordinasikan oleh menteri luar negeri kedua negara yang akan mempercepat sinergi di berbagai bidang.
Selama kunjungan, Prabowo juga melaksanakan ibadah umrah di Makkah, disambut hangat oleh jemaah Indonesia. Ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas krisis kemanusiaan di Gaza, menyerukan gencatan senjata dan solusi dua negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
Kunjungan ini menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra strategis Arab Saudi di Asia Tenggara. “Hubungan bilateral ini akan terus tumbuh, tidak hanya untuk kepentingan kedua negara, tetapi juga stabilitas kawasan,” ujar Presiden Prabowo.
Terakhir, dengan adanya komitmen investasi Rp437 triliun dan peluncuran DKT, kunjungan ini menjadi pijakan penting bagi kemitraan ekonomi jangka panjang. Kerja sama strategis ini mencerminkan visi bersama untuk pembangunan berkelanjutan, hijau, dan inklusif, untuk menuju ekonomi rendah karbon.

