India Tetap Beli Minyak Rusia Meski Diancam Sanksi Trump

Nusavoxmedia.id – Di tengah ketegangan geopolitik dan tekanan dari Amerika Serikat, India tetap berpegang pada kepentingan energinya. Pemerintah India memastikan bahwa impor minyak mentah dari Rusia akan tetap berjalan, meskipun Presiden AS Donald Trump mengancam sanksi dan tarif tambahan.

Sikap ini ditegaskan oleh dua pejabat senior India yang dikutip New York Times, menyatakan bahwa hingga kini tidak ada instruksi resmi kepada perusahaan-perusahaan migas untuk menghentikan pembelian dari Rusia. “Pemerintah tidak memberikan arahan apa pun kepada perusahaan minyak untuk mengurangi impor dari Rusia,” kata salah satu pejabat, Sabtu (2/8/2025).

Rusia telah menjadi salah satu mitra energi utama India, menyumbang sekitar 35 persen dari total pasokan minyak negara tersebut. Sepanjang paruh pertama 2025, India tercatat mengimpor sekitar 1,75 juta barel per hari dari Moskow.

Presiden Trump, lewat platform Truth Social dan sejumlah pernyataan publik, sebelumnya mengisyaratkan akan menjatuhkan tarif hingga 100 persen terhadap negara-negara yang tetap menjalin kerja sama energi dengan Rusia, selama Moskow belum menyepakati perdamaian dengan Ukraina. Namun dalam pernyataan berikutnya, Trump mengatakan “tidak peduli” lagi dengan langkah India, meskipun mengklaim telah mendengar bahwa negara tersebut berhenti membeli minyak Rusia.

Kontradiksi itu muncul bersamaan dengan pengenaan tarif 25 persen terhadap semua barang dari India yang mulai berlaku sejak 1 Agustus 2025. Kebijakan ini menambah tekanan dalam hubungan dagang antara Washington dan New Delhi. Trump berdalih bahwa kebijakan perdagangan India tidak adil dan terlalu protektif, terutama di sektor pertanian, serta menyoroti ketergantungan India terhadap peralatan militer dan energi dari Rusia.

Meskipun pemerintah India belum memberikan pernyataan publik resmi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Randhir Jaiswal menyampaikan bahwa negaranya memiliki kemitraan jangka panjang yang kokoh dengan Rusia. “Kami mempertimbangkan penawaran yang tersedia di pasar, serta situasi global yang berlaku,” ujarnya dalam konferensi pers Jumat lalu.

Di lapangan, meski pemerintah pusat tidak mengubah kebijakan, sejumlah kilang minyak milik negara dikabarkan mulai mengurangi pembelian dari Rusia. Reuters melaporkan bahwa beberapa perusahaan, seperti Hindustan Petroleum dan Bharat Petroleum, menahan pembelian karena potongan harga dari Rusia menyempit sejak Juli.

Langkah-langkah India ini menegaskan posisi negara tersebut yang mencoba menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan tekanan internasional. Sementara itu, Trump tetap menjadikan perdamaian Rusia-Ukraina sebagai prioritas diplomatik dan ekonomi selama masa jabatan barunya.

Kendati ada perubahan teknis di tingkat korporasi migas, pemerintah India tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda akan mengikuti tekanan sanksi penuh dari Amerika Serikat. Ketegangan ini pun berpotensi menjadi babak baru dalam hubungan diplomatik kedua negara yang selama ini berjalan dinamis.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kunjungi Media Sosial Kami

440PengikutMengikuti
2,430PelangganBerlangganan

Latest Articles