Raja Keraton Kasunanan Solo Pakubuwono XIII Wafat di Usia 77 Tahun

Nusavoxmedia.id – Kabar duka menyelimuti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sri Susuhunan Pakubuwono XIII Hangabehi meninggal dunia pada Minggu (02/11/2025) pagi, di usia 77 tahun. Beliau mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Indriati, Solobaru, sekitar pukul 07.30 WIB setelah beberapa waktu dirawat akibat komplikasi penyakit.

Kabar kepergian sang raja pertama kali beredar melalui media sosial sebelum akhirnya dikonfirmasi oleh keluarga besar keraton.

“Memang hari ini kita berduka sudah positif pagi beliau nggak ada di Rumah Sakit Indriati. Sekarang sedang dipersiapkan untuk memulangkan beliau dari rumah sakit ke keraton,” ujar salah satu kerabat dekat, KPH Eddy Wirabhumi, seperti dikutip dari Kompas.

Suasana duka pun terasa di lingkungan keraton. Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, turut menyampaikan belasungkawa melalui unggahan Instagramnya @astridwidayani dengan foto kebersamaannya bersama almarhum disertai doa singkat: “Swargi langgeng SISKS Pakoe Boewono XIII.”

Baca Juga: Setiap Minggu, Lebih dari Sejuta Pengguna ChatGPT Curhat Soal Bunuh Diri ke AI

Dari penuturan keluarga, PB XIII telah cukup lama menjalani perawatan di rumah sakit sejak September lalu. Menurut keterangan Eddy, kondisi kesehatan beliau sempat membaik sebelum akhirnya kembali menurun.

“Sudah lama beliau sakit, terakhir komplikasi, macam-macam, termasuk gula darah tinggi, dan seterusnya, sudah sepuh juga,” ucapnya.

Sri Susuhunan Pakubuwono XIII memiliki nama lengkap Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Hangabehi. Beliau lahir di Surakarta pada 28 Juni 1948 dan merupakan putra tertua dari PB XII. Setelah sang ayah wafat, ia naik tahta pada 2004 dan memimpin keraton selama lebih dari dua dekade.

Di bawah kepemimpinannya, Keraton Surakarta tetap menjadi pusat kebudayaan Jawa yang hidup dan berakar kuat di tengah modernisasi. Sebagai pemimpin, PB XIII dikenal lembut, bijaksana, dan bersahaja.

Ia sering disebut sebagai sosok penjaga nilai-nilai luhur Jawa. Di masa pemerintahannya, berbagai upacara adat seperti Sekaten, Tingalan Jumenengan Dalem, serta kegiatan kesenian tradisional seperti karawitan dan tari klasik terus dilestarikan.

Ia juga menggandeng generasi muda serta seniman lokal untuk menjaga keberlangsungan budaya keraton.

PB XIII sempat menikah dua kali. Dari pernikahannya dengan GKR Pakubuwono, beliau dikaruniai seorang putra, GRM Suryo Aryo Mustiko, yang kini bergelar KGPH Purbaya. Sebelum berpulang, PB XIII telah menetapkan KGPH Purbaya sebagai pewaris tahta dalam upacara Tingalan Dalem Jumenengan pada Februari 2022.

Sementara itu, rencananya jenazah akan disemayamkan terlebih dahulu di Bangsal Maligi, salah satu ruang sakral di kompleks keraton, sebelum dimakamkan di Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Prosesi pemakaman kemungkinan dilangsungkan pada Selasa, bertepatan dengan hari Selasa Kliwon.

Kepergian Sinuhun PB XIII meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar keraton, masyarakat Surakarta, dan seluruh pecinta budaya Nusantara. Banyak pihak menyebut wafatnya beliau sebagai kehilangan besar bagi dunia kebudayaan Jawa.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kunjungi Media Sosial Kami

440PengikutMengikuti
2,430PelangganBerlangganan

Latest Articles