Nusavoxmedia.id – Jakarta siap memeriahkan malamnya dengan Car Free Night (CFN), inisiatif malam bebas kendaraan di Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman. Digagas untuk memajukan pariwisata malam dan ekonomi lokal, CFN akan dimulai dengan peluncuran perdana pada 29 Juni 2025, bertepatan dengan selesainya perayaan HUT ke-498 Jakarta. Acara ini rencananya akan berlangsung setiap Sabtu malam mulai pukul 22.00 WIB hingga tengah malam, menawarkan ruang publik yang ramah pejalan kaki. Namun, tantangan seperti kemacetan dan keamanan masih mengintai.
Wacana Car Free Night: Semarak Malam Jakarta
Wacana CFN diumumkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno pada 8 Juni 2025, saat menghadiri Car Free Day (CFD) di Jalan MH Thamrin. Berbeda dengan CFD yang menitikberatkan pada olahraga pagi, CFN dirancang untuk menciptakan suasana malam yang penuh hiburan, kuliner, dan budaya. “CFN akan membawa kebahagiaan dan mempromosikan Jakarta sebagai kota global,” ujar Rano, mengutip dari ANTARA.
Hal ini terinspirasi dari night market di Bangkok dan La Rambla di Barcelona. CFN bertujuan dapat menjadi wadah bagi UMKM, seniman, dan pelaku pariwisata. Dengan menonjolkan budaya Betawi, harapannya CFN dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara, sekaligus mengurangi emisi karbon di malam hari. Kabarnya, CFN dijadwalkan setiap Sabtu malam mulai pukul 22.00 WIB hingga tengah malam atau dini hari.
Peluncuran Perdana: Pesta Seni Betawi
Peluncuran perdana CFN pada 29 Juni 2025 mendatang akan sangat meriah karena bakal ada pertunjukan seni dan budaya Betawi di tiga titik strategis. Tiga titik itu adalah Dukuh Atas (dekat Patung Sudirman), Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, dan air mancur Bundaran Hotel Indonesia. Sekitar 5.000 peserta akan mempersembahkan pencak silat, tari tradisional, musik, dan kuliner khas Betawi, seperti kerak telor dan soto Betawi.
Kemudian, setelah peluncuran, CFN akan fokus pada aktivitas UMKM, kuliner, dan hiburan ringan, dengan panggung seni sesekali diselenggarakan berdasarkan tema tertentu. Selain itu, dinas Pariwisata DKI memperkirakan CFN dapat meningkatkan pendapatan UMKM secara signifikan, terutama di sektor kuliner dan kerajinan.
Manfaat CFN: Ekonomi dan Ruang Publik
CFN menjanjikan peluang ekonomi bagi pelaku UMKM. Pada 2024, pariwisata Jakarta menyumbang pendapatan daerah yang signifikan bagi pendapatan daerah, dan harapannya CFN memperkuat kontribusi ini melalui wisata malam.
Selain itu, CFN menciptakan ruang publik yang nyaman untuk warga. CFN juga mendukung pelestarian budaya Betawi, sejalan dengan tema HUT ke-498 Jakarta, “Jakarta Kota Global dan Berbudaya.”
Tantangan: Lalu Lintas, Keamanan, dan Kebersihan
Meski menarik, CFN menghadapi sejumlah tantangan. Pengamat perkotaan dari Universitas Indonesia memperingatkan potensi kemacetan di jalur alternatif akibat penutupan Jalan Sudirman-Thamrin. “Perlu rekayasa lalu lintas yang cermat,” katanya.
Selain itu, keamanan menjadi isu krusial. Kawasan protokol rentan terhadap aksi kriminalitas malam hari, seperti copet. Anggota DPRD DKI menekankan pentingnya koordinasi dengan kepolisian dan Satpol PP, serta penyediaan pencahayaan dan CCTV. Kebersihan juga menjadi perhatian. Pengalaman CFD menunjukkan masalah sampah pasca-acara.
Persiapan Uji Coba Car Free Night
Uji coba CFN pada 29 Juni 2025 akan melibatkan pelaku UMKM dan kelompok seni Betawi di Jalan Sudirman-Thamrin. Dinas Perhubungan DKI menyiapkan pengalihan arus lalu lintas dan memperpanjang jam operasional Transjakarta hingga dini hari. “Kami akan bekerja sama dengan Polda Metro Jaya untuk keamanan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo. Kantong parkir akan disediakan di Plaza Indonesia dan Grand Indonesia.
Selain itu, Polda Metro Jaya akan mengerahkan personel untuk pengamanan, dengan fokus pada tiga titik peluncuran perdana. Evaluasi uji coba ini akan menentukan apakah CFN dapat terlaksana rutin setiap Sabtu malam.
Penutup
CFN berpotensi menjadi ikon baru Jakarta, menghidupkan malam ibu kota dengan seni, kuliner, dan budaya. Peluncuran perdana pada 29 Juni 2025 akan menjadi ujian kesiapan Jakarta. Dengan pengelolaan yang baik, CFN bisa menyaingi kesuksesan CFD. Namun, keberhasilan program ini tergantung pada penanganan kemacetan, keamanan, dan kebersihan.

