Nusavoxmedia.id – Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kembali menjadi sorotan publik. Di tengah suasana politik yang terus bergerak dinamis, keduanya terlihat berbincang santai di kediaman pribadi Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025). Meski berlangsung dalam suasana hangat dan akrab, isi pembicaraan dua pemimpin itu masih menyisakan tanda tanya.
Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, membenarkan bahwa pertemuan digelar pada siang hari dan berlangsung sekitar dua jam. “Benar, pertemuan dimulai pukul 13.00 dan berakhir menjelang pukul 15.00 WIB,” ujarnya singkat kepada wartawan, dikutip dari Kompas.
Namun, Syarif tak membeberkan lebih jauh topik yang menjadi bahasan utama dalam pertemuan tersebut. Setelah pertemuan, Jokowi disebut langsung melanjutkan agenda lain di Jakarta.
Baca Juga: Prabowo Pimpin Upacara HUT ke-80 TNI di Monas, Tegaskan TNI Lahir dari Rakyat
Sehari setelahnya, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, memberi sedikit penjelasan mengenai isi pertemuan itu.
“Tentu banyak hal yang dipercakapkan mengenai masalah-masalah kebangsaan. Termasuk memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal,” tutur Prasetyo saat ditemui usai peringatan HUT ke-80 TNI di Monas, Minggu (5/10), seperti dikutip Detik.
Menurut Prasetyo, pertemuan di Kertanegara terjadi karena kebetulan Jokowi sedang berada di Jakarta. Biasanya, kata dia, jika Prabowo berkunjung ke Jawa Tengah, giliran Beliau yang mendatangi Jokowi. Ia menegaskan pertemuan itu berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.
Dari sisi lain, sejumlah tokoh menilai pertemuan Jokowi dan Prabowo mencerminkan soliditas di tingkat kepemimpinan nasional. Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai langkah itu sebagai hal yang wajar.
“Bagus kan kalau presiden dengan mantan presiden bertemu, pemimpin guyub,” ujarnya, dikutip dari Detiknews. Ia berharap kebersamaan seperti itu terus terjaga di tengah dinamika politik yang kerap memanas.
Hingga kini, publik masih menantikan penjelasan lebih rinci mengenai hasil pertemuan tersebut. Namun, bagi sebagian pihak, momen itu sudah cukup menjadi simbol bahwa hubungan antara dua tokoh sentral politik Indonesia tetap harmonis di tengah isu-isu yang kerap memecah perhatian nasional.

