Nusavoxmedia.id – Setiap tanggal 24 Oktober, masyarakat Indonesia memperingati Hari Dokter Nasional, sebuah momen untuk mengenang perjuangan panjang para tenaga medis dalam melayani kesehatan rakyat sekaligus membangun kemanusiaan.
Perjalanan profesi dokter di Indonesia berawal sejak masa kolonial Belanda. Pada tahun 1849, pemerintah kolonial menerbitkan keputusan Gubernemen No. 22 yang melahirkan gelar “Dokter Djawa”, sebagai upaya mendidik tenaga medis pribumi. Langkah ini menjadi cikal bakal lahirnya para dokter pertama dari kalangan bumiputra.
Upaya tersebut berlanjut dengan berdirinya STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) pada tahun 1898. Dari sekolah inilah lahir tokoh-tokoh penting seperti dr. Sutomo, Cipto Mangunkusumo, dan Gunawan Mangunkusumo, yang kemudian turut mendirikan Boedi Oetomo sebagai tonggak awal kebangkitan nasional.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Tegaskan Negosiasi Utang Whoosh Diselesaikan Secara Bisnis
Pada tahun 1911, para dokter lulusan STOVIA membentuk organisasi profesi pertama bernama Vereniging van Indische Artsen, yang kemudian berganti nama menjadi Vereniging van Indonesische Genesjkundigen (VIG) pada 1926. Namun, masa pendudukan Jepang memaksa organisasi ini dibubarkan dan digantikan oleh Jawa Izi Hooko-Kai.
Selepas masa pendudukan, semangat persatuan para dokter Indonesia kembali menguat. Puncaknya terjadi pada 30 Juli 1950, ketika sejumlah tokoh seperti Dr. Bahder Djohan dan Dr. Seni Sastromidjojo memprakarsai pertemuan besar yang melahirkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Organisasi ini kemudian disahkan secara hukum pada 24 Oktober 1950, yang kini diperingati sebagai Hari Dokter Nasional. Dalam Muktamar pertama IDI di Jakarta, Dr. Sarwono Prawirohardjo terpilih sebagai ketua umum pertama.
Sejak saat itu, IDI menjadi simbol profesionalisme, etika, dan pengabdian dokter Indonesia. Melalui berbagai program, IDI aktif memperjuangkan hak dokter, meningkatkan kualitas layanan kesehatan, serta menjaga standar profesi di seluruh Tanah Air.
Tahun 2025, tema peringatan Hari Dokter Nasional adalah “75 Tahun IDI Berkarya, Membangun Kesehatan Bangsa.” Tema ini mencerminkan semangat untuk memperkuat sistem kesehatan nasional melalui kolaborasi, edukasi, dan aksi nyata di masyarakat. Logo Hari Dokter Nasional 2025 bisa kalian download Disini.
Beragam kegiatan digelar untuk memperingatinya, mulai dari pengobatan gratis, konsultasi kesehatan, kampanye kesadaran, hingga senam sehat. Di berbagai daerah, organisasi kesehatan dan komunitas dokter turut memanfaatkan momentum ini untuk mempererat hubungan dengan masyarakat.
Meski begitu, di balik perayaan tersebut tersimpan tantangan besar. Keterbatasan fasilitas, ketimpangan distribusi dokter spesialis di daerah, hingga tekanan kerja tinggi di tengah krisis kesehatan menjadi realitas yang masih dihadapi banyak tenaga medis. Karena itu, Hari Dokter Nasional juga menjadi ajakan bagi seluruh pihak untuk mendukung kesejahteraan dan pemerataan tenaga medis.
