Nusavoxmedia.id –Kabar mengejutkan datang dari Italia, Inter Milan mengumumkan perpisahan dengan Simone Inzaghi pada 3 Juni 2025 kemarin setelah Bersama selama 4 tahun penuh prestasi. Pria berusia 49 tahun itu kini bersiap memulai babak baru bersama raksasa Liga Arab Saudi yaitu Al Hilal, dengan kontrak menggiurkan menjelang Piala Dunia Antarklub 2025. Keputusan ini datang hanya tiga hari setelah kekalahan telak 5-0 dari Paris Saint-Germain di final Liga Champions, memicu spekulasi tentang masa depan Inzaghi.
Keputusan Mengejutkan Pasca Kekalahan di Munich
Simone Inzaghi resmi meninggalkan Inter Milan sebagai pelatih pada 3 Juni 2025 kemarin, lewat kesepakatan Bersama dengan klub. Hal ini mungkin terjadi, mengingat kekalahan telak Inter vs PSG 0-5 di Final Liga Champions pada 1 Juni 2025 di Allianz Arena, Munich. Kekalahan ini menjadi kekalahan terparah dalam sejarah final Eropa. Sekaligus menjadikan Inter musim ini tanpa trofi setelah kalah 1 poin dari Napoli di Serie A. Inter juga tersingkir di Coppa Italia oleh AC Milan. Dalam pernyataan emosional, Inzaghi berkata, “Saatnya saya mengucap selamat tinggal setelah empat tahun memberikan segalanya untuk Inter”, mengutip dari Yahoo Sports.
Alasan kepergiannya adalah tawaran fantastis dari Al Hilal, dengan kontrak bernilai €25-30 juta per musim. Ini menjadikannya pelatih dengan bayaran tertinggi di dunia. Al-Hilal juga kehilangan pelatih Jorge Jesus pada Mei 2025 kemarin. Karena itu, mereka mengincar Inzaghi untuk memimpin mereka dalam Piala Dunia Antarklub yang akan datang pada 14 Juni 2025. Fabio Capello juga berharap agar Inzaghi tetap bertahan di Inter. Tetapi mengingat tawaran dari klub asal Saudi itu begitu besar dan juga kurangnya dukungan dari manajemen Inter terkait skuad yang bagus membuat Inzaghi merasa tidak puas.
Warisan Inzaghi di Inter Milan
Inzaghi telah melatih Inter sejak tahun 2021 selama 4 tahun ini, Ia memberikan prestasi luat biasa. Ia membawa Inter meraih satu gelar Serie A (2023-2024). Selain itu, dua Coppa Italia, tiga Piala Super Italia, dan membawa Inter ke dua final Liga Champions (2023, 2025). Meskipun pada kedua final mereka kalah dari Manchester City (1-0) dan PSG (5-0). Total 217 pertandingan dan enam trofi, Inzaghi menjadi salah satu pelatih tersukses dalam sejarah klub. Hal ini setara dengan legenda seperti Helenio Herrera dan Roberto Mancini.
Namun, pada musim 2024-2025 menjadi titik balik. Inter kehilangan gelar Serie A setelah selisih satu poin dengan Napoli. Mereka juga kalah di final Piala Super Italia dan semifinal Coppa Italia dari AC Milan, serta gagal di final Liga Champions. Kekalahan pada pertandingan kemarin saat melawan PSG di Final Liga Champions memicu kritik dari berbagai pihak internal klub, seperti direktur olahraga Piero Ausilio. Ia mendesak adanya perubahan pelatih. Meski begitu, presiden Inter Giuseppe Marotta memuji dedikasi Inzaghi sebagai pelatih. Ia menyebutnya “sosok yang penuh semangat dan profesional”.
Tantangan Baru di Al Hilal
Inzaghi akan menjadi pelatih Al Hilal dan memimpin mereka pada Piala Dunia Antarklub 2025. Laga pertama adalah melawan Real Madrid pada 19 Juni 2025 Pukul 02.00 WIB di Amerika Serikat. Al Hilal juga sedang mengejar para pemain top seperti Bruno Fernandes dan Victor Osimhen. Kontrak tiga tahun senilai €25 juta per tahun (sekitar $US50 juta) menempatkan Inzaghi di puncak daftar pelatih bergaji tertinggi, melampaui Pep Guardiola.
Inzaghi di Liga Arab Saudi juga punya tantangan. Apalagi musim kemarin, Al hilal kalah dari Al Ittihad dalam perebutan juara di liga domestik. Ia juga membutuhkan strategi cerdas untuk dapat bersaing dengan klub elit seperti Real Madrid pada Piala Dunia Antarklub mendatang. Gaya dan taktik permainan Inzaghi yang mengandalkan formasi 3-5-2 dan serangan balik cepat, harus dapat beradaptasi dengan skuad penuh Bintang dari Madrid.
Era Baru Inzaghi di Liga Arab Saudi
Kepergian Simone Inzaghi dari Inter setelah 4 tahun melatih klub tersebut menutup era gemilangnya di Seria A sekaligus membuka babak baru di Al hilal. Kekalahan mereka atas PSG di Final Liga Champions mungkin menjadi noda atau kenangan buruk, tetapi warisannya di San Siro tetap abadi. Kini, dengan kontrak megah dan tantangan Piala Dunia Antarklub, Inzaghi siap mengukir sejarah di Liga Arab Saudi.

